Selasa, 31 Maret 2015

AMD FREESYNC TECHNOLOGY



Introduction

Tidak ada lagi gambar yang patah-patah, tidak ada lagi gambar yang terpotong-potong, dan tidak ada tambahan biaya yang ada hanya bermain game yang lancar. Hal itu tadi adalah permintaan yang biasanya diajukan oleh para gamer bukan? Sekarang, semua itu menjadi kenyataan dengan telah dirilisnya AMD FreeSync.

Tentang Monitor

Di bawah ini anda bisa melihat tabel daftar monitor-monitor yang menggunakan teknologi FreeSync. Akan menyenangkan memiliki beberapa dari monitor tersebut. Mungkin Anda lebih menyukai monitor Acer atau BenQ model 1440p yang memiliki frekuensi yang luas (40-144 Hz). Atau alternatif lainnya berupa panel IPS atau monitor LG dengan pilihan ukuran layar 29 inchi atau 34 inchi yang memiliki aspek rasio yang sangat luas. Dan masih banyak monitor lainnya. Untuk tahun 2015 ini, lebih dari 20 monitor yang telah mendukung teknologi AMD FreeSync tersebut.

Sekarang, pikirkan kembali saat Anda pertama kali melihat video HD-sangat sulit bisa merasa puas dengan konten standard yang ada. Saya tidak menyukai gambar yang tersendat-sendat patah-patah dan terpotong-potong, tetapi saya tidak bisa berbuat apapun dengan teknologi kemarin yang seperti itu. Teknologi AMD FreeSync mengubah game, memperbaiki gambar tersendat patah-patah dan terpotong dengan bermain game yang lancar di hampir setiap frame rate. Sekarang saya bisa mendapatkan detail tanpa khawatir apakah saya akan mengorbankan kelancaran game, dan sekarang saya merasa kesulitan bila bermain game pada monitor biasa.



Definisi dari “Free”

Definisi dari kata Free (FreeSync) artinya adalah teknologi ini bebas diadopsi para perakit monitor. Tidak ada biaya untuk mengadopsi teknologi FreeSync tersebut. Hal ini dikarenakan para perakit monitor pada umumnya telah memiliki komponen-komponen yang relevan, tinggal membutuhkan software yang tepat untuk memunculkan kemampuan-kemampuan yang terpendam. Dengan bantuan VESA, spesifikasi DisplayPort Adaptive-Sync yang hadir untuk mewujudkan itu semua.

DisplayPort Adaptive-Sync tidak memiliki material khusus atau biaya perizinan, dan teknologi AMD FreeSync membangun standard industri untuk memberikan manfaat di semua games bagi para gamer. Tidak perlu ada perizinan. Tidak perlu hardware yang dipatenkan. Tidak ada penambahan biaya hardware. Semua hal itu ada pada banderol harga. Beberapa monitor yang diumumkan oleh rekanan teknologi kami, bahkan lebih murah ratusan dolar dibandingkan teknologi monitor milik kompetitor. Seperti monitor LG yang tahun ini bahkan berharga lebih terjangkau dengan adanya teknologi AMD FreeSync, dibandingkan model tahun lalu yang tidak menerapkan teknologi AMD FreeSync. Inilah keuntungan dari mengerjakan teknologi dengan cara yang tepat:terbuka dan tidak mahal untuk dikerjakan.

Manfaat Kinerja

Berikut kenyataan yang menarik: tes yang kami lakukan menunjukkan bahwa teknologi AMD FreeSync tidak mendatangkan hal-hal yang tidak menyenangkan. Kompetisi yang ada tidak menyatakan hal sama. Kenyataannya, kompetisi yang dikatakan AnandTech tahun lalu yang memampukan teknologi kompetitor membebankan biaya kepada Anda 1ms latensi-sebuah performa rata-rata mencapai 3-5%. Teknologi AMD FreeSync lebih pintar dari itu. Data kami menunjukkan sebuah performa menguntungkan dengan AMD FreeSync dan hal ini adalah keuntungan bagi industri untuk mengembangkannya.



For Twitch FPS Gamers

Kami mendengar anda dengan jelas : Vsync tidaklah cukup. Anda tidak menginginkannya karena membatasi framerates dan membatasi kesempatan mendapatkan data segar yang mencengangkan mata. Yang didapatkan seperti : mouse lag, latensi pada input dan sebagainya. Dengan teknologi AMD FreeSync, kami secara khusus memberikan Anda kesempatan untuk mematikan Vsync manakala framerate dari aplikasi meninggalkan dynamic refresh yang diberikan oleh monitor.
Jadi, bila anda memiliki monitor 144Hz BenQ atau Acer, tetapi anda adalah pemain Counter-Strike: Global Offensive yang ingin berlari pada 240 FPS (framerates) semuanya bisa dilakukan! Anda masih mendapatkan kelancaran, bebas gambar patah dari 40-144 Hz dengan monitor-monitor tersebut, tetapi anda tak perlu mengorbankan latensi pada input untuk mendapatkannya manakala framerate mencapai lebih dari 145.

Di bawah ini, anda bisa melihat sebuah contoh dari hubungan ini. Secara teoritis, garis merah menandakan framerates dan latensi pada input dari aplikasi Vsync sebesar 60 Hz, dan garis biru menunjukkan framerates tertinggi dan latensi mouse sebuah game dengan Vsync. Ini adalah skenario hypothetical, dan Anda akan mencoba memperbaikinya dengan game favorit Anda, tetapi AMD FreeSync sebenarnya memberikan Anda pilihan-kompetisi tidak memberikan pilihan.



Wrap Up

Teknologi AMD FreeSync bebas dari tambahan biaya hardware, bebas dari performa yang tidak menyenangkan, bebas sebagai sebuah standard, terbuka untuk digunakan bagi siapa saja di industri game, dan kelancaran framerates yang luar biasa menakjubkan untuk PC gaming.

Jadi, Monitor apa yang akan Anda beli?

Robert Hallock, Technical Marketing Manager untuk AMD. Pendapat dan opininya tidak mewakili strategi atau opini AMD. Tautan dengan pihak ketiga diberikan untuk kenyamanan dan sedikit pernyataan eksplisit, AMD tidak bertanggungjawab untuk konten dan tautan-tautan yang ada dalam tulisan ini.




Catatan:
Dites oleh AMD pada 30 January, 2015, teknologi AMD FreeSync™ pada AMD Radeon™ R9 290X, dan G-sync pada NVIDIA GeForce GTX 780 memiliki rata-rata performa +0.274% FPS (avg) dan -1.447% FPS (avg), pada Alien: Isolation™ (SMAA T1x), BioShock® Infinite, Tomb Raider™, Sniper Elite™ III (2.25x SSAA), dan Thief™ (kualitas normal). Semua aplikasi dievaluasi pada 2560×1440 dengan 8xAA dan 16xAF kecuali dicatatkan. Konfigurasi sistem: i7-4770K CPU, MSI Z87 motherboard, 16GB memory, Windows 8.1 64-bit, AMD Catalyst™ 15.3 Beta, Nvidia 347.52 WHQL driver. G-sync monitor: ASUS ROG Swift PG278Q. AMD FreeSync™ technology monitor: BenQ XL2



Sabtu, 14 Maret 2015

AMD MANTLE API TECHNOLOGY




MANTLE API

Apakah AMD Mantle (API) itu ? Sebelum saya membahasnya lebih lengkap ada baiknya anda mengetahui apa API terlebih dahulu.

API adalah sekumpulan perintah, fungsi, dan protokol yang dapat digunakan oleh programmer saat membangun perangkat lunak untuk sistem operasi (atau perangkat lunak) tertentu. API memungkinkan programmer untuk menggunakan fungsi standar untuk berinteraksi dengan sistem operasi (atau perangkat lunak tertentu). API sebenarnya menspesifikasikan bagaimana komponen perangkat lunak seharusnya berinteraksi satu dengan lainya.

Selain mengakses database atau perangkat keras komputer, seperti drive hard disk atau kartu video, API dapat digunakan untuk mempermudah pekerjaan pemrograman antarmuka pengguna komponen grafis. Dalam prakteknya, banyak sekali API dibuat dalam bentuk library yang meliputi spesifikasi untuk routines, data structures, object classes, dan variable.

Maka API Mantle yang dikembangkan oleh AMD (dan DICE) dapat digambarkan seperti definisi API sesungguhnya. Tetapi tidak sampai disitu saja, dalam post ini akan dibahas apakah sebenarnya API Mantle itu dan kegunaanya juga manfaat untuk masa depan dalam dunia gaming.


Mantle adalah inisiatif dari AMD untuk membuat model progamming baru yaitu yang bisa menggunakan semua kemampuan dari perangkat keras akselerasi grafis yang modern (baru-baru ini). Dalam kolaborasinya dengan pengembang game lintas platform, AMD telah membuat API dalam spesifikasi dan driver perangkat keras pengolah grafis (dalam hal ini GPU/ VGA) yang dapat digunakan dalam model PC dengan perangkat keras pengolah grafis berbasis GCN (Graphics Core Next). Mantle mengutamakan penghilangan halangan yang memaksa pengembang game sekarang ini untuk lepas dari itu dan dapat menggunakan seluruh kekuatan dan fitur pada perangkat grafis modern (AMD). GCN terdapat pada beberapa seri perangkat AMD HD 7000 series dan 8000 series juga RX series.

Tujuan utama mantle adalah untuk menggunakan tingkatan yang benar dalam abstraksi perangkat keras grafis. Mengurangi benturan perfoma dalam model progamming low-level dan high level, intinya mantle menciptakan kesederhanaan dalam memproses.


Konsep Mantle

Lebih efisien dalam memproses workload cukup hanya sekali untuk menggunakan lagi pada proses yang sama dan begitu terus-menerus.

Mantle mengizinkan aplikasi untuk me-manage memory GPU secara langsung, memberikan kesempatan membaca jejak lower memory pada aplikasi yang dikembangkan dan tentu saja mengurangi secara signifikan kelebihan beban pada driver.

Mantle mengizinkan aplikasi untuk langsung mengakses perangkat grafis untuk mengeksekusi pada lingkungan single-thread atau multi-thread. Sangat memungkinkan untuk mengoptimasi perfoma.


Kenapa Harus Mantle ?


Sudah lebih dari 10tahun pengembang aplikasi (game) menggunakan API direct x (Windows) untuk mengoptimasi game mereka. Walaupun versi-versi direct x sudah dirilis tentunya juga tetap tidak mengikuti perkembangan perangkat grafis dikarenakan direct x sifatnya universal yang dapat umumnya merk perangkat grafis dapat gunakan. Beda dengan halnya mantle yang merupakan teknologi (API) baru, sangat teroptimasi. Kedatangan mantle hanyalah mengadopsi sedikit banyak dari API yang sudah ada, direct x dan sebagainya tentu dengan optimasi untuk GCN.


Alasan Munculnya Mantle

Mantle didesain karena adanya respon langsung untuk meminta dari pengembang game dan aplikasi lain bagi mereka yang merasa terbatas dengan API yang sudah ada (directx, opengl, dan sebagainya). Dengan demikian akan membuat perombakan besar untuk optimasi model progamming yang sudah ada untuk menghadapi masalah yang sudah ada.

Kontrol perangkat grafis yang lebih bebas, pada API yang sudah ada atau lawas biasanya memiliki keterbatasan untuk mengakses keseluruhan fitur dan perfoma grafis modern (sekarang). Dalam beberapa kasus meng-evaluasi API yang sudah ada sangat meningkatkan perfoma. Dengan Mantle, membuat suatu inovasi akan lebih baik terutama dalam dunia 3d dan gaming.


Keuntungan Adanya Mantle
















Mantle didesain untuk mengatasi masalah dalam kenyataan sekarang terutama dalam perkembangan progamming (game). Menawarkan beberapa keuntungan untuk pengembang maupun pengguna, adalah sebagai berikut :

Mantle memberikan kemampuan terdepan grafis untuk memungkinkan pada spesifikasi sitem yang kurang powerfull yang pernah ada. Hal ini meluaskan jangkauan pada perangkat yang dijangkau oleh pengembang sebagai target pemasaran aplikasi mereka. Seperti sama halnya dengan perangkat rendah daya yang mulai meningkat popularitasnya dan penarik perhatian pengembang untuk secara intensif mengembangkan aplikasinya pada perangkat tersebut, tentu saja efisiensi model progamming seperti Mantle tentu saja sangat dibutuhkan.

Mantle memberikan kepada pengembang kontrol untuk perangkat grafis yang belum pernah ada mulai dari lapisan tertitipis dan efisien dari lapisan driver.
















Mantle API akan kompatibel dengan bahasa DirectX hingga level tertentu, hingga memudahkan para developer untuk mem-porting engine game berbasis directX API mereka ke Mantle API.


Performa Mantle

Mutli-Threading

Mengurangi kelebihan beban pada API yang mempengaruhi perfoma. Mengambil keuntungan pada multi-core jaman sekarang dengan tingkat efektif multi-threading. CPU dengan jumlah core 4, 6, bahkan 8 yang sekarang sudah umum, yang sebenarnya hanya satu core dimanfaatkan pada API lawas (umumnya) untuk membantu kinerja grafis. Maka dengan Mantle tentu saja akan membuka potensi untuk menggunakan seluruh core tersedia untuk meningkatkan perfoma.

Penggunaan Memory

Efisiensi managemen daripada memory perangkat grafis (GPU) adalah kendala pada komputasi sekarang, console terdahulu saja bisa mendapatkan pengalaman visual yang bagus dengan alokasi memory yang lebih sedikit daripada PC. Pada game console yang gamenya dirilis untuk PC (biasanya Windows) pasti penggunaan memory-nya lebih banyak. Ketidaksesuaian ini membuat para pengembanng untuk memperbaiki kualitas aplikasi (game) mereka. Dengan memberikan izin untuk melakukan kontrol penuh pada alokasi memory dan akses yang lebih fleksibel pada data yang didalamnya, Mantle akhirnya membuat hal ini menjadi yakni optimasi memory dapat dilakukan pada PC.


Persyaratan Mantle
Untuk menjalankan Mantle, anda akan membutuhkan:

1)  GPU AMD berbasis Arsitektur GCN (Mulai dari Radeon Seri HD 7xxx keatas).
2)  Driver AMD Catalyst yang memiliki dukungan Mantle.
3) Aplikasi/ Game yang mendukung Mantle (Battlefield Hardline, Dragon Age: Inquisition, Plants vs. Zombies Garden Warfare, Civilization: Beyond Earth, Battlefield 4, Thief, Star Citizen dan Sniper Elite 3).


Bagaimana Mantle Bekerja

Secara sederhana, Mantle bekerja dengan cara meminimasi overhead yang terjadi dari penggunaan API lama, lalu memastikan bahwa semua resource sistem (misal: Core CPU dan GPU) dimanfaatkan semaksimal mungkin. Berikut ini gambaran dari penggunaan DirectX dan Mantle pada game battlefield 4, diambil dari salah satu slide presentasi DICE pada AMD Developer Summit:


DirectX:


Mantle:


Pada kedua slide diatas, perbedaan pemanfaatan resource sistem pada kedua API terlihat jelas. Pada API DirectX, tidak semua CPU Core dimanfaatkan untuk menugaskan GPU melakukan proses rendering, lalu adanya proses komunikasi antara Driver dengan API yang memakan tambahan resource. Pada Mantle, semua inti CPU yang ada dipakai untuk menugaskan GPU untuk me-render (ini yang menyebabkan game dengan API Mantle dapat memiliki jumlah draw call yang relatif tinggi tanpa mengorbankan performa, meski dengan CPU kelas rendah), lalu tidak ada resource yang terbuang karena driver thread. Dan yang tidak kalah penting, Game dengan API mantle akan memiliki frame latency yang lebih kecil dari DirectX (hal ini akan dibahas pada bagian pengujian di halaman berikutnya).


Beberapa Pengembang Game Yang Bekerja Sama Dengan AMD Mantle

AMD Mantle adalah API grafis inovatif yang menjanjikan untuk mengubah dunia pengembangan game untuk membantu membawa lebih baik, lebih cepat game untuk PC. AMD bekerja sama dengan komunitas pengembangan game untuk merevolusi pengalaman PC gaming.

Panta-Rhei Engine

Kolaborasi baru untuk meningkatkan pipa render dari mesin Panta-Rhei, Mantle akan memungkinkan manfaat yang luar biasa dan kinerja yang mengesankan bagi para gamer dan pengembang sama dalam judul yang akan datang dikembangkan dan diterbitkan oleh Capcom.



Frostbite 3 Engine by DICE


Frostbite memberdayakan pencipta permainan di seluruh dunia untuk membentuk masa depan game. Diaktifkan dengan AMD Mantle grafis API untuk pengembangan grafis transparan dan halus, mengurangi biaya overhead CPU dan multi-core CPU yang kuat.




Asura Engine by Rebellion Games


Sebuah serbaguna, mesin permainan multi-platform disempurnakan selama 14 tahun. Sekarang diaktifkan dengan API grafis Mantle untuk kontrol mutakhir dari pipa grafis untuk CPU kinerja superior/ GPU dan minimal grafis API overhead.



CryEngine by Crytek


Kombinasi ampuh Mantle dan CryEngine akan memberdayakan pengembang game untuk mempercepat pengembangan PC dan ekstrak kinerja gaming belum pernah terjadi sebelumnya.






Nitrous game engine by Oxide


Masih dalam tahap pengembangan, mesin permainan Nitrous Oxide dibangun untuk mengambil keuntungan dari kinerja Mantle. Mereka demo Star Swarm menggambarkan kapasitas yang luar biasa dari mesin permainan Mantle-dioptimalkan.









Kamis, 12 Maret 2015

AMD in My Everyday Life

Sejarah AMD


AMD (Advanced Micro Devices, Inc). AMD adalah perusahaan semikonduktor multinasional Amerika Serikat yang berbasis di Sunnyvale, California yang mengembangkan prosesor komputer dan teknologi yang terkait untuk pasar konsumen dan komersial. Produk yang utama termasuk mikroprosesor, chipset motherboard, embedded prosesor kartu grafis (GPU) dan prosesor untuk server, workstation dan komputer pribadi (PC), dan teknologi prosesor untuk perangkat genggam, televisi digital, mobil, konsol game, dan aplikasi lainnya yang terdapat sistem. AMD adalah terbesar kedua pemasok global mikroprosesor berdasarkan arsitektur x86 setelah Intel Corporation, dan ketiga terbesar pemasok unit pengolahan grafis. Ia juga memiliki 21 persen dari Spansion, pemasok non-volatile memori flash. Pada tahun 2007, AMD peringkat kesebelas antara produsen semikonduktor dari segi pendapatan. AMD mengumumkan merger dengan ATI Technologies pada 24 Juli 2006. AMD dibayar $ 4,3 miliar dalam bentuk uang tunai dan 58 juta saham dari saham dengan total sebesar US $ 5,4 miliar. Merger selesai pada 25 Oktober 2006 dan ATI sekarang bagian dari AMD.

Aktifitas Keseharian Menggunakan AMD

Pada kehidupan sehari-hari saya selalu menggunakan komputer baik desktop maupun notebook untuk menunjang aktifitas dan pembelajaran. Karena saya merupakan seorang mahasiswa semester 6 jurusan Teknik Informatika pada Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur Surabaya. Motivasi saya masuk jurusan IT yaitu Teknik Informatika adalah faktor keseriusan saya ingin mendalami dunia IT saat ini maupun di masa depan dan saya ingin menjadi programer komputer.

Saya menggunakan produk AMD pada komputer desktop yaitu processor dan graphic card/ vga. Dengan komputer desktop yang saya miliki, saya banyak melakukan aktifitas komputer mulai yang ringan hingga sampai yang terberat. Untuk aktifitas education ringan saya mulai dari memakai program office (Word, Excel dan Power point), browsing internet untuk mencari hal-hal yang baru dan teknologi IT terkini. Untuk aktifitas komputer terberat saya mulai dari menjalankan program bahasa komputer/ computer language seperti Microsoft Visual Studio yang di dalamnya terdapat bahasa C, C++, C#, Visual Basic, dll. Bukan hanya itu aktifitas komputer terberat saya yang lain meliputi Editing Video (menggabungkan beberapa video menjadi satu), Desain Grafis menggunakan CorelDraw dan Photoshop serta membuat Web Desain menggunakan Adobe Dreamweaver menggunakan bahasa php, css dan java script. Untuk aktifitas hiburan pada komputer desktop, saya gunakan untuk bermain game dan game favorit saya adalah Battlefield mulai dari seri pertama sampai yang keempat dan akan hadir yang baru yaitu Battlefield Hardline. Selain game, hiburan saya seperti menonton film HD dan mendengarkan musik.

Komputer desktop yang saya punya menggunakan processor AMD FX 8320 dan menggunakan graphic card AMD Radeon R9 270. Berikut spesifikasi detail komputer desktop yang saya miliki:

·           Motherboard                       : Gigabyte GA-970A-D3.
·           Processor                            : AMD FX 8-Core Black Edition FX-8320.
·           VGA                                   : MSI Radeon R9 270 Gaming 2G.
·           RAM                                  : V-Gen 4GB x 2, pc 10600 dual channel.
·           PSU                                    : Enlight Black Silver 550w.
·           Storage                               : Seagate SSHD 2TB.
·           Optical Disk                       : Samsung DVD-RW.
·           Casing                                 : Infinity 410-f22.
·           HFS Processor                    : Deepcool Gamaxx s40.
·           Fan Casing                          : -Depan(in)     : 12cm, standart.
                                                        -Atas(out)     : 12cm, standart.
                                                        -belakang(out) : 12cm, Aerocool shark fan.

Menggunakan processor AMD FX 8320 di kombinasikan Graphic Card R9 270 performa komputer desktop sangat mumpuni untuk segala aktifitas saya, mulai komputasi yang ringan hingga yang terberat pun menjadi lancar dan cepat. Untuk proses rendering maupun desain grafis sangat cepat dan lancar tanpa lag sekalipun. Dan untuk penggunaan gaming benar-benar memuaskan dengan resolusi tinggi hingga 1080p, game terbaru saat ini dan terberat bisa di libas tanpa adanya shuttering maupun lag dengan catatan settingan graphic di sesuaikan. Bahkan dengan menggunakan graphic card AMD Radeon R9 270 bisa menjalankan resolusi gambar 3840 x 2160 piksel Ultra HD alias 4K.




Pembahasan singkat tentang produk AMD Processor AMD FX 8320 dan Graphic Card AMD Radeon R9 270

Ø  AMD FX 8320 Black Edition


Seri FX generasi terbaru memiliki 8 inti core berkecepatan 3.5Ghz – 4.0Ghz dan berbasis arsitektur Vishera. Arsitektur Vishera menawarkan performa komputasi lebih tinggi dibandingkan arsitektur Bulldozer. Prosesor FX Vishera mendukung memori DDR3 dengan konfigurasi dual-channel. Kapasitas maksimal memori adalah 64 GB dengan kecepatan memori sebesar 1866 MHz. Prosesor ini tetap menggunakan soket prosesor AM3+.


     Prosesor FX Vishera ini dibangun atas 1,2 milyar transistor dengan proses fabrikasi 32 nm dan luas die prosesor 315 mm². Seperti prosesor FX Bulldozer, FX Vishera terdiri atas 4 buah modul dengan 2 buah core prosesor untuk setiap modulnya. Total jumlah L2 chace sebesar 2 MB per modul (total 8 MB) dan L3 chace sebesar 8 MB. Intruksi FX Vishera meliputi SSE/2/3/S3/4.1/4.2/4A, AVX, AES-NI, FMA/FMA2/FMA3, XOP, dan F16C.



Ø  AMD Radeon R9 270


Radeon R9 270 (Non-X) ternyata menyimpan kejutan yang tidak di duga sebelumnya. Jika melihat Radeon HD 7800 Series yang diotaki chip GPU Pitcairn XT dan Pitcairn Pro, tentu timbul dugaan kami jika Radeon R9 270X diotaki Pitcairn XT maka Radeon R9 290 (Non-X) akan diotaki chip GPU Pitcairn Pro. Akan tetapi kenyataan berkata lain. Radeon R9 270 (Non-X) ternyata tetap diotaki chip GPU Pitcairn XT/Curacao XT seperti Radeon R9 270X ataupun Radeon HD 7870 GHz Edition. Tentu hal ini membuat Radeon R9 270 (Non-X) memiliki spesifikasi chip GPU serupa dengan Radeon R9 270X dimana terdapat 20 buah CU (Compute Units). Dengan Compute Units seperti itu, Radeon R9 270 memiliki 1280 Stream Processor, 80 Texture Units, dan 32 ROP Units. Pitcairn XT/Curacao XT diproduksi dengan proses fabrikasi 28 nm dengan 2,8 milyar transistor di dalamnya. Mantle merupakan API terbaru dari AMD yang dapat dijadikan alternatif dari API DirectX milik Microsoft. Saat ini Mantle dioptimalkan untuk arsitektur GCN (Graphics Core Next) dimana arsitektur tersebut bisa ditemukan sejak Radeon HD 7000 Series (Southern Island). Secara teori, Mantle akan membuat game berjalan lebih lancar karena game mampu memanfaatkan sepenuhnya kemampuan sebuah graphics card terutama graphics card GCN.


Tidak hanya memiliki spesifikasi chip GPU serupa dengan versi X-nya, Radeon R9 270 juga dilengkapi spesifikasi lain serupa seperti kapasitas memori 2GB dan bandwidth memory sebesar 256-bit. Radeon R9 270 juga dilengkapi memori tipe GDDR5 dengan clock sebesar 5600 MHz (efektif). Perbedaan yang di jumpai antara Radeon R9 270X dan Radeon R9 270 terletak pada maksimum clock GPU dan konektor daya PCIe. Radeon R9 270 dilengkapi maksimum clock GPU sebear 925 MHz atau 125 MHz lebih rendah dan satu konektor daya PCIe 6-pin. Dengan selisih nilai clock GPU, seharusnya cukup mudah menyulap clock GPU Radeon R9 270 menjadi clock GPU Radeon R9 270X sebesar 1050 MHz.





Kesimpulan
Menurut saya sebagai pemakai produk AMD mulai dari processor hingga graphic card, performa dengan budget yang di keluarkan sebanding lurus relatif murah dan sangat membantu seperti kantong mahasiswa/ pelajar untuk komputasi sehari-hari. AMD terus berinovasi untuk mengeluarkan ide-ide teknologi yang baru dan berguna bagi seluruh penjuru dunia, baik untuk pelajar hingga pebisnis. AMD selalu berkarya dan tidak pantang menyerah tidak hanya membuat processor dan Graphic, sekarang AMD mulai membuat perangkat hardware yang lain seperti RAM buatan AMD, SSD buatan AMD, dll. Untuk teknologi AMD membuat gebrakan terbaru yaitu API Mantle merupakan pesaing berat Microsoft DirectX untuk masa depan. Dan saya harap Di masa depan AMD selalu berkarya, berinovasi menemukan teknologi yang baru untuk memudahkan pekerjaan di penjuru dunia.